Permainan Tradisional Tergerus Teknologi, Anak Lebih Pilih HP
Pontianak | kalbar.suarana.com - Perubahan gaya hidup anak-anak sekarang menjadi perhatian banyak pihak, terutama dalam hal permainan tradisional yang semakin ditinggalkan. Permainan seperti congklak, petak umpet, gobak sodor, dan kelereng kini jarang terlihat dimainkan oleh anak-anak di berbagai daerah. Kehadiran teknologi seperti ponsel pintar (HP) dianggap menjadi penyebab utama.
Menurut Neli, seorang ibu rumah tangga di Pontianak, anak-anaknya lebih sering bermain game online dibandingkan bermain di luar bersama teman-temannya. “Mereka bilang lebih seru main di HP. Padahal dulu saya dan teman-teman suka main lompat tali atau kelereng,”
Permainan tradisional bukan hanya hiburan, tetapi juga cara untuk melatih kerja sama, kreativitas, dan ketahanan fisik. Ketergantungan pada gadget bisa membatasi kemampuan ini,” jelasnya.
Salah langkah untuk melestarikan permainan tradisional Salah satunya melalui festival permainan rakyat dan pengenalan permainan tradisional di sekolah. Namun, upaya ini masih membutuhkan dukungan lebih besar dari keluarga dan masyarakat.
Dengan maraknya teknologi, penting bagi orang tua untuk menyeimbangkan penggunaan HP dengan aktivitas fisik dan permainan tradisional agar nilai-nilai budaya tetap terjaga dan generasi muda dapat tumbuh dengan sehat secara fisik dan mental.
Pewarta : Mansyur